Hampir semua orang tua pernah atau bahkan sering kecewa dengan perilaku anaknya. Untuk mengungkapkan kekecewaannya tersebut, seringkali orang tua marah-marah, dan membentak-bentak dengan suara keras. Orangtua berharap, dengan cara itu, anak remajanya mau melaksanakan perintah atau mendengar nasihatnya.
Marah-marah dengan suara keras atau berteriak-teriak, apapun alasannya, ternyata mengganggu perkembangan mental anak. Riset terbaru mengungkapkan, dampak negatif dari memarahi anak dengan berteriak.
- si anak juga cenderung berperilaku negatif seperti tidak patuh di sekolah, berbohong, mencuri atau bahkan berkelahi.
- berteriak tidak akan membuatnya patuh kepada kata-kata Anda. Sebaliknya, dia akan menjadi semakin nakal dan susah diatur.
- berteriak kepada anak bisa membuat mereka merasa takut dan tidak aman. Ini bisa menjadi pengalaman yang menakutkan bagi anak. Alhasil, anak akan selalu merasa tidak aman ketika berada di dekat orang tua.
- seseorang harus belajar menjadi pendengar yang baik. Ketika seorang anak tumbuh dengan orang tua yang selalu berteriak kepadanya, dia juga akan belajar hal yang sama. Pada akhirnya, dia pun akan menjadi seorang pendengar yang buruk bagi orang lain.
- rasa percaya diri seorang anak dibangun oleh orang tuanya. Namun, berteriak kepada anak akan membuatnya kehilangan rasa percaya dirinya. Akhirnya, anak pun tidak berani melakukan apa pun, tanpa terlebih dulu meminta persetujuan orang tua mereka.
- anak-anak menjadi mudah marah dan sering bersikap bandel di sekitar teman-teman mereka. Mereka juga menjadi sangat susah diatur dan sering melawan jika dinasihati.
Menurut Dr. Musthofa Abu Sa’id, seorang konsultan kepribadian dan pendidikan dari Kuwait, berteriak merupakan cara yang paling buruk dalam berinteraksi dengan remaja. Pengaruh negatifnya jauh lebih besar daripada memukul dan bentuk hukuman lain. Hal itu dikarenakan, teriakan tersebut akan membawa memori negatif di dalam otak remaja.
Memori negatif tersebut akan tersimpan dalam waktu lama sepanjang hidupnya. Suara apapun di depannya akan berakibat negatif terhadap perasaannya, seolah-olah ia anak kecil dan lemah.